Kelebihan Dan Kekurangan Film Dua Garis Biru. Kelebihan dan kekurangan film dua garis biruMenunjukkan kegiatan anak sekolah rumah orangtua dan pekerjaan seharihari dalam rumah Bagi sebagian orang film Dua Garis Biru terasa agak sedikit berat mungkin karena sarat edukasi nggak hanya untuk cewek saja tapi cowok juga jadi tau bahwa proses kehamilan itu nggak sederhana apalagi hamilnya di usia remaja dan bukan dari buah pernikahan resmi.
Kelebihan Kekurangan Kesimpulan Tonton sendiri aja deh ???? Angga Yunanda Film dan Hiburan Film Dua Garis Biru (2019) Zara JKT48 Catatan Redaksi Ulasan dan penilaian mengenai Film Dua Garis Biru (2019) di atas adalah berdasarkan pengalaman pribadi 66/10.
Kelebihan Dan Kekurangan Film Dua Garis Biru Gelsene
Lontarid – Trailer Dua Garis Biru sebenarnya sudah menunjukkan inti cerita Hanya ada beberapa pesan yang kuat dalam film yang diperankan oleh Dara (Zara JKT48) dan Bima (Angga Aldi Yunanda) Awalnya film ini seperti film drama kebanyakan Menunjukkan kegiatan anak sekolah rumah orangtua dan pekerjaan seharihari dalam rumah Tak lama setelah scene dalam ruangan kelas.
Kritik tentang Film "Dua Garis Biru" Kompasiana.com
Dua Garis Biru merupakan sebuah film drama remaja Indonesia tahun 2019 yang disutradarai oleh Gina S Noer dan diproduksi oleh Starvision Plus Film tersebut dibintangi oleh Angga Aldi Yunanda Adhisty Zara dll Film ini bertemakan kehamilan remaja dilihat dari visualisasinya film ini minim sekali celah artinya dalah hal timing dan visual 98.
[Review] Film: Dua Garis Biru (2019), yang Bukan Soal Centang
Kelebihan Dua Garis Biru Film ini diperankan oleh artis yang profesional yaitu Angga Aldi Yunanda Adhisty Zara Dwi sasono Lulu Tobing Maisha Kanna Arswendy Bening Swara Cut Mini Theo dan Rachel Amanda mengedukasi tentang pergaulan antara lawan jenis tanpa harus berlebihan film ini terdapat adegan humoris yang diperankan oleh Asri Pramawati untuk memacahkan suasana yang menegang.
Review Dua Garis Biru Lucia Priandarini 2019 Blognya Niki
Review Film Dua Garis Biru (2019) Eksposisi Kritis Dan
(PDF) RESENSI FILM : DUA GARIS BIRU riris mustika ali
Resensi Film Dua Garis Biru: Belajar Kesetaraan Gender
RESENSI FILM Dua Garis Biru: Tentang Dara, Bima dan Masa
SinopsisUlasanKesimpulan AkhirDara (Zara JKT48) dan Bima (Angga Yunanda) adalah sepasang remaja SMA yang sedang berpacaran Dara yang pandai dan Bima yang kurang pandai tapi jujur terlihat menggemaskan saat bersama Semua terasa indah sampai hubungan mereka melangkah terlalu jauh yang menyebabkan Dara hamil Perasaan berdosa yang menghinggap membuat mereka memutuskan untuk tidak menggugurkan kandungan Orang tua mereka pun tahu dan pecahlah konflik dimana orang tua Dara (Lulu Tobing & Dwi Sasono) marah besar dan mengancam melaporkan Bima ke polisi dan menuntut Bima dikeluarkan dari sekolah Orang tua Bima (Cut Mini & Arswendy)yang juga kecewa dan syok berusaha membela anaknya dari ancaman orang tua Dara Konflik yang dialami dan Bima serta kedua keluarga mereka terus berlanjut sampai saat Dara menjalani kehamilan dengan berbagai refleksi dan kompromi yang dilakukan untuk menemukan solusi dari masalah tersebut Tangan dingin Ginatri S Noer sudah banyak mempengaruhi berbagai film dengan konflik membumi dan dekat dengan kehidupan seharihari Naskah film Keluarga Cemara Posesif dan Hari Untuk Amanda yang pernah ditulis oleh Gina merupakan beberapa contoh film yang memiliki konflik yang dekat dan umum dalam kehidupan sosial di Indonesia Dan film Dua Garis Biru diceritakan dengan eksposisi yang detail lengkap dan penuh pesan kritis soal pentingnya edukasi seks pada remaja Naskah yang ditulis sendiri oleh Gina dengan dibantu tim penulis Wahana Kreator milik Salman Aristo (penulis naskah Laskar Pelangi & Mencari Hilal) sebetulnya hanya berkutat di permasalahan Dara dan Bima serta keluarganya dalam menyikapi hamilnya Dara saja Namun dengan presisi dan detail naskah film ini menyorot banyak hal dalam durasi 119 menit film Dari mulai Bima dan Dara mencoba menyelesaikan masalah sendiri sikap masingmasing orang tua pembahasan soal masa depan membahas penyesalan para ibu yang merasa kurang Jauh dari kata menggurui tidak menghakimi dan berusaha sedekat mungkin dengan kehidupan seharihari dalam mengangkat persoalan yang sering dianggap tabu di masyarakat film Dua Garis Biru tampil lugas kritis dan menyentuh dalam usahanya memberikan pesan dan kesadaran kepada penonton akan pentingnya komunikasi dalam keluarga dan pendidikan seks sejak dini kepada remaja usia sekolah Film debut karya sutradara Ginatri S Noerini adalah sebuah film yang sangat penting ada di khasanah perfilman Indonesia Note scroll/ gulir ke bawah untuk melihat rating penilaian film 85/10.